Di Indonesia pemakaian pintu dan jendela UPVC kian marak. Terlebih pada apartemen dan rumah sakit. Garansi yang panjang serta minim perawatan adalah dasar konsumen menjatuhkan pilihan pada pintu dan jendela UPVC ini. Dalam pemakaian normal, rata-rata pintu dan jendela UPVC ini sanggup bertahan hingga 30 tahun lamanya. Paling-paling hanya terdapat kerusakan mikro yang tak mengharuskan kita mengganti pintu dan jendela baru.
Baca Juga: Ternyata Lantai Hingga Kusen Kamar Mandi Rumah Sakit Bisa Pakai Material UPVC
Akan tetapi, meski UPVC termasuk material kualitas tinggi, perlakuan-perlakuan sembrono berkemungkinan besar membuat pintu dan jendela UPVC rusak dalam waktu singkat, bahkan memerlukan penggantian total. Sedihnya lagi, garansi bisa hangus akibat kesalahan tertentu.
Jendela UPVC Rusak? Mungkin Sering Lakukan Ini
Ada beberapa perlakuan yang bisa dengan mudah diterapkan pada pintu dan jendela kayu, tapi justru pantang dilakukan pada pintu dan jendela UPVC. Bila tidak ingin pintu dan jendela UPVC cepat rusak atau masa garansi hangus sebelum waktunya, jangan coba-coba melakukan hal ini:
Langsung Menimpakan Cat Baru Pada Permukaan Pintu dan Jendela
Setelah pemakaian sekian tahun, ada kalanya kita merasa bosan dengan warna pintu dan jendela. Ingin sentuhan warna baru untuk mengubah tampilan bangunan. Sayangnya, melakukan pengecatan ulang termasuk hal yang tidak direkomendasikan pada benda berbahan UPVC. Mau tidak mau pantangan ini mesti diterima dan menjadi salah satu kelemahan dari UPVC.
UPVC telah memiliki rancangan dengan warna bawaan pabrik. Proses pewarnaan membutuhkan teknik khusus, tidak semudah mengecat permukaan dari kayu. Sebab, karakteristik UPVC tidak sama dengan kayu yang mudah menyerap cat dengan baik. Bahkan, warna cat tidak menyebar rata sehingga menyebabkan beberapa titik akan tampak menggumpal dan rentan terkelupas.
Itu mengapa produsen UPVC memberi jaminan warna pintu dan jendela asli UPVC tidak mudah memudar atau mengelupas selama puluhan tahun sekalipun. Justru bila pintu atau jendela rusak akibat pengecatan ulang, Anda tidak mendapatkan garansi apapun atas kerusakan tersebut.
Menggunakan Cairan Pembersih yang Bersifat Abrasif
Beberapa cairan pembersih mengandung bahan kimia yang sifatnya mengupas kulit luar. Biasanya digunakan untuk mengikis noda membandel pada permukaan benda. Namun UPVC tidak menoleransi penggunaan cairan pembersih yang bersifat abrasif karena dapat dipastikan permukaan pintu ataupun kusen jendela jadi cepat rusak.
Air hangat sudah cukup untuk membersihkan pintu dan jendela UPVC. Bahkan air hangat juga mampu melunakkan kotoran yang sudah terlanjur mengering sehingga lebih mudah dibersihkan.
Mengabaikan Kelengkapan Pintu atau Jendela
Permukaan pintu atau jendela sudah pasti jadi titik perhatian utama. Tak heran jika bagian tersebut yang paling sering dirawat. Padahal, penurunan kualitas pintu dan jendela UPVC bisa berasal dari kelengkapannya seperti handle, engsel, dan tuas penutup yang sudah mulai macet atau kesat.
Bentuk perlakuan tepat yang paling sederhana terhadap komponen-komponen tersebut adalah melubrikasi secara berkala (2-3x dalam setahun). Fungsi lubrikasi ini tak lain untuk melicinkan engsel atau tuas yang mulai terasa kesat.
Baca Juga: Biar Kusen Apartemen Tepi Pantai Tidak Gampang Rusak, Pakai Material UPVC
Menggunakan Kain Lap Kasar
Hati-hati memilih kain lap untuk membersihkan pintu atau jendela UPVC. Banyak orang yang tidak sadar bahwa permukaan pintu dan jendela UPVC tergores-gores akibat penggunaan kain lapnya sendiri. Untuk itu, pilihlah kain lap berbahan lembut seperti kaos atau handuk tipis.
Itulah 4 kesalahan yang dapat menyebabkan jendela UPVC rusak baik secara fungsi maupun tampilan. Dengan perlakuan yang tepat, Anda bisa mempertahankan pintu dan jendela UPVC dalam waktu panjang sekaligus mengurangi biaya perbaikan atau penggantian baru.