Rahasia agar Jendela dan Pintu UPVC agar Tahan Lama

Rahasia agar Jendela dan Pintu UPVC agar Tahan Lama

Material UPVC tampaknya telah berhasil mengubah selera konsumen terhadap pintu dan jendela yang selama ini umumnya berbahan kayu atau aluminium. Selain menampilkan kesan modern, pintu dan jendela UPVC tampak lebih clean dan glossy. UPVC memiliki berbagai keunggulan yang tidak kita temukan pada pintu dan jendela kayu atau aluminium. Beberapa di antaranya:

Baca Juga: Elemen Kunci untuk Mendesain Interior Cafe Industrial

  • Anti karat.
  • Tidak gampang lapuk oleh panas matahari dan tempias air hujan/ombak. Sehingga layak untuk hunian atau apartemen yang berlokasi di dekat pantai sekalipun.
  • Mampu meredam kebisingan.
  • Tidak memuai ataupun menyusut karena musim panas atau dingin.
  • Tidak disukai rayap atau serangga lainnya.

Segenap keunggulan yang UPVC miliki tak lantas membuat pintu dan jendela yang terbuat dari bahan ini tak memerlukan perawatan sama sekali. Bagaimanapun, usia pemakaian sebuah benda tetap ada kaitannya dengan perlakuan pengguna serta perawatannya. Tapi bagaimana ya perawatan pintu UPVC agar tahan lama?

Perawatan Pintu UPVC agar Tahan Lama

Pintu UPVC agar Tahan Lama

Seiring pemakaian, pintu dan jendela UPVC ini sangat mungkin mengusam dan menyebabkan disfungsi pada beberapa bagian. Upaya pembersihan gagal mengembalikan kilapnya seperti baru. Ternyata, ada sejumlah perawatan yang menjadi rahasia di balik awet dan kinclongnya pintu dan jendela UPVC ini. Penasaran? Berikut bocorannya:

Membersihkan Menggunakan Air Hangat

Salah satu kebiasaan keliru yang terlanjur berkembang di masyarakat dalam membersihkan pintu dan jendela UPVC ialah menggunakan air suhu ruang, air sabun, atau cairan pembersih. Air memang berfungsi menghilangkan kotoran, namun tidak efektif bila menerapkannya pada material UPVC.

Penggunaan air hangat dianggap lebih berpengaruh dalam menyingkirkan debu, noda atau segala bentuk kotoran membandel di permukaan pintu dan jendela UPVC. Bersihkan dulu permukaan benda dengan lap kering, baru lanjutkan membilasnya dengan air hangat. Kotoran telah mengeras sekalipun akan melunak dengan bantuan air hangat ini.

Cara ini bahkan lebih praktis dan aman daripada menggunakan air sabun. Sebab ada beberapa formula sabun yang tidak ramah terhadap material UPVC sehingga mengakibatkan warna pintu atau jendela berubah atau timbul bercak-bercak.

Oles dengan Krim Pelicin Pada Bagian yang Bergerak

Pintu dan jendela memiliki bagian yang dapat digerakkan untuk terbuka dan tertutup. Bagian ini perlu mendapat perhatian lebih karena fungsinya dapat mengalami penurunan seiring pemakaian. Salah satu permasalahan yang kerap muncul adalah bukaan jendela dan pintu terasa kesat atau berat.

Permasalahan seperti itu biasanya akibat adanya penumpukan debu sela-sela bukan tersebut. Maka, bersihkan sudut-sudut sempit bukaan dengan lap kering terlebih dahulu. Jika terdapat kotoran membandel, silakan membasuhnya dengan air hangat. Tindakan tidak berhenti sampai di situ.

Agar pintu dan jendela UPVC ini bisa kembali berayun dengan lancar, rahasianya ada pada vaseline atau krim pelicin silicon lainnya. Krim pelicin berfungsi melumasi bagian pintu atau jendela yang mulai terasa kesat/berat. Cara ini tak perlu dilakukan setiap pembersihan. Cukup 2-3x dalam satu tahun saja.

Baca Juga: Tips untuk Merancang Ruang Kerja Desain Minimalis Modern

Gunakan Kain Lap Bertekstur Lembut dan Lentur

Satu lagi rahasia agar permukaan pintu dan jendela UPVC tetap kinclong, mulus, dan tahan lama adalah jenis kain lap yang digunakan. Selalu gunakan lap berbahan halus dan lentur agar kotoran mudah terangkat. Menggunakan lap yang kasar berpotensi menyebabkan permukaan UPVC tergores-gores tanpa kita sadari.

Merawat pintu UPVC agar tahan lama ternyata tak serumit yang dibayangkan, bukan? Dengan perawatan yang tepat, dapat menekan risiko timbulnya tanda-tanda kerusakan pada pintu dan jendela UPVC dalam waktu singkat.

3 Permasalahan pada Jendela UPVC dan Solusinya

3 Permasalahan pada Jendela UPVC dan Solusinya

Jendela PVC teruji ketahanannya. Bahkan sejumlah keunggulannya sulit kita temukan pada jendela kayu atau aluminium. Tak heran jika jendela UPVC semakin “naik daun” di kalangan masyarakat modern. Terlebih pemakaiannya bukan cuma cocok untuk rumah bulatan saja, tapi juga apartemen, rumah sakit, hotel, dan aneka bangunan komersial lainnya.

Baca Juga: Tips Eksterior Desain Kantor yang Sedang Tren

Permasalahan pada Jendela UPVC dan Solusinya

Permasalahan pada Jendela UPVC dan Solusinya

UPVC memang material dengan masa pakai yang cukup panjang. Walau tanpa perawatan berlebih, rata-rata jendela UPVC bisa awet sampai dengan 30 tahun. Sementara dalam hitungan waktu yang sama, jendela kayu sangat berkemungkinan mengalami lapuk, keropos (muncul lubang-lubang kecil), berubah warna, mengelupas dan bermacam drama kerusakan lainnya. Begitu pun dengan jendela aluminium. sulit membayangkan jendela aluminium dapat bertahan sampai 30 tahun tanpa karat.

Meski demikian bukan berarti jendela UPVC tidak bisa rusak sama sekali. Beberapa peristiwa tak terduga bisa saja menyebabkan jendela ini rusak. Lantas, seperti apa bentuk kerusakan pada jendela UPVC yang umum terjadi?

Jendela UPVC Retak atau Pecah

Salah satu kelemahan UPVC adalah rawan retak atau dalam skenario yang lebih buruk lagi berkemungkinan pecah. Keretakan muncul akibat benturan atau tekanan yang terlalu ekstrem. Menduduki bingkai jendela seringkali dilakukan orang saat bersantai. Namun ketahuilah bahwa hal itu memicu terjadinya keretakan pada permukaan UPVC.

Retak halus bisa saja tak kasat mata sehingga membuat kita luput untuk segera memperbaikinya. Padahal, pembiaran justru mengakibatkan retak tersebut bertambah parah hingga akhirnya pecah.

Solusi:

Kerapkali kondisi kerusakan pada jendela UPVC tersamarkan oleh debu. Oleh karena itu bersihkan dulu jendela sepenuhnya agar terlihat jelas seberapa parah retaknya. Bila berupa retak halus, maka kita bisa mengakalinya dengan bahan pelapis khusus UPVC yang dijual bebas di toko-toko material. Namun, kondisi retaknya sudah cukup parah dan membentuk celah yang cukup besar, sebaiknya cari tukang profesional untuk memperbaikinya agar hasilnya lebih mulus dan rapi.

Jendela UPVC Tergores-gores

Permasalah umum lainnya berupa permukaan bingkai jendela yang tergores-gores. Penyebabnya kemungkinan besar dari kuku atau gesekan benda tajam. Ini memang tampak sepele, tapi goresan yang sudah terlalu banyak tentu menganggu tampilan jendela UPVC itu sendiri.

Solusi:

Permasalahan pada jendela UPVC dan solusinya ini dapat kita atasi sendiri tanpa memerlukan bantuan tukang profesional. Bahan paling mudah yang dapat dipakai adalah kutek bening. Olesi kutek pada bagian yang tergores sampai goresannya tersamarkan. Untuk goresan yang lebih meluas lagi, kita bisa mengandalkan pelapis dan pengilap seperti Brasso atau T-Cut. Tapi pastikan permukaan yang ingin dilapisi tersebut dalam kondisi bersih terlebih dahulu.

Jendela Tidak Bisa Tertutup Rapat

Sumber permasalahannya biasanya terdapat pada sekrup penahan. Namun bila sekrupnya tidak bermasalah, kita dapat mencurigai handle jendela yang tidak berfungsi dengan baik.

Solusi:

Buka daun jendela sampai 900, lalu kencangkan sekrupnya dengan bantuan obeng biasa. Hindari menggunakan alat-alat perbaikan yang bersifat elektrik bila bukan profesional. Sebab itu bisa mengakibatkan kerusakan yang lebih parah.

Apabila sekrup sudah terpasang dengan benar, coba tutup kembali daun jendela. Bila cara ini tak menunjukkan hasil, kemungkinan lainnya bersumber pada handle jendela. Boleh jadi ada poros handle yang mulai keropos atau retak. Untuk itu, silakan melakukan penggantian handle dengan yang baru.

Baca Juga: Macam-macam Interior Kantor untuk Mendukung Aktivitas Kerja

Ketiga persamalahan yang umum terjadi pada jendela UPVC sebenarnya dapat kita atas sendiri. Terpenting identifikasi terlebih dahulu permasalahannya agar tahu bagaimana penanganannya. Namun, bila tetap tidak yakin mampu mengatasinya sendiri, hubungi tukang profesional untuk segera melakukan perbaikan sebelum kerusakan bertambah parah dan menelan biaya besar.

Jenis-jenis Jendela UPVC untuk Kebutuhan Apartemen

Jenis-jenis Jendela UPVC untuk Kebutuhan Apartemen

Jendela memegang peranan penting pada sebuah hunian, tak terkecuali apartemen. Di samping sebagai jalur sirkulasi udara, jenis-jenis Jendela UPVC juga berfungsi sebagai sumber pencahayaan dan media untuk melihat dari dalam ke luar atau sebaliknya tanpa harus membuka pintu. Bahkan dalam kondisi emergency (contoh: kebakaran), terkadang jendela menjadi akses alternatif untuk keluar rumah.

Begitu banyaknya fungsi jendela maka komponen bangunan yang satu ini perlu mendapat perhatian lebih terkait material kusen, ukuran jendela, hingga model bukaannya. Sekarang ini material UPVC mulai menyedot perhatian publik. Bila dulu umumnya orang menggunakan kayu sebagai material utama bingkai jendela, kini sebagian besar masyarakat modern mulai menaruh pilihan pada UPVC.

Baca Juga: 6 Tips Desain Interior Apartemen Studio

Keunggulan UPVC

Jenis-jenis Jendela UPVC

Beberapa hal yang membuat orang beralih dari jendela kayu ke jendela UPVC antara lain karena:

  • Material UPC tahan di segala cuaca, termasuk cuaca ekstrem sekalipun. Sifatnya yang tidak memuai atau menyusut, menjadikan jendela UPVC cocok untuk apartemen yang berlokasi di dataran tinggi maupun tepi laut.
  • Usia pemakaiannya lebih lama daripada kayu. Rerata UPVC bisa bertahan minimal 30 tahun tanpa lapuk.
  • Minim perawatan. UPVC dilengkapi dengan lapisan UV yang melindungi permukaannya dari radiasi matahari. Juga tak memiliki pori sehingga tahan terhadap rembesan air atau kotoran mikro.
  • Tahan rayap. UPVC termasuk ke dalam golongan thermoplastic yang tidak disukai oleh rayap, semut, atau serangga lainnya.

Jenis-jenis Jendela UPVC yang Cocok untuk Apartemen

Apartemen merupakan sebuah bangunan yang terdiri atas beberapa unit tempat tinggal. Meski fungsinya sebagai hunian, namun tidak semua model jendela cocok untuk apartemen. Umumnya, jendela apartemen tidak memerlukan kisi-kisi sama sekali.

Lantas, seperti apa saja model jendela UPVC yang paling pas untuk apartemen? Berikut contoh-contohnya:

Jendela Kaca Mati

Jendela kaca mata sering diterapkan pada gedung-gedung tinggi,seperti apartemen, kantor, dan hotel. Jendela ini memang sengaja tidak difungsikan sebagai jalur sirkulasi udara karena ruangan di dalamnya sudah pasti menggunakan AC. Jendela ini hanya berfungsi sebagai penerang ruangan dan media untuk melihat ke luar.

Jendela Swing

Beberapa apartemen menggunakan jendela swing khusus beberapa lantai pertama saja. Tujuannya, untuk menghindari kemungkinan orang melompat atau terjatuh dari ketinggian. Sebab, jendela swing memiliki bukaan yang sangat besar. Kelebihannya, jendela ini memberi keleluasaan pada udara keluar-masuk. Sehingga udara di dalam ruangan mudah dan cepat berganti.

Jendela Geser/Sledding

Selain jendela swing, jendela sledding juga memiliki bukaan yang lebar. Yang membedakannya hanya model bukaan daun jendelanya saja. Jendela geser merupakan jendela model kekinian yang mudah dioperasikan sesuai kebutuhan. Beberapa apartemen juga banyak dijumpai menggunakan jendela model seperti ini. Terutama yang memiliki balkon.

Jendela Lipat/Folding

Agak mirip dengan jendela swing, hanya saja jendela lipat memiliki beberapa belah daun jendela (minimal 3 daun jendela). Sementara jendela swing hanya terdiri dari dua belah daun jendela. Jendela lipat ini berfungsi untuk mengatur seberapa banyak udara atau cahaya yang dipersilakan masuk.

Jendela French Window

Jendela French window dapat berbentuk jendela mati maupun jendela jungkit. Jendela ini berciri khas list kotak-kotak sehingga kaca jendela tampak seperti terdiri dari beberapa bagian terpisah. Untuk kebutuhan apartemen, jendela French window lebih sering menggunakan versi jendela mati ketimbang jendela jungkit.

Baca Juga: Meningkatkan Eksterior Desain Gedung Kantor Modern untuk Bisnis

Itulah jenis-jenis Jendela UPVC yang paling cocok apartemen. Karena bangunan apartemen sangat tinggi dan umumnya full AC maka jendela mati dengan ukuran lebar akan lebih sering kita lihat. Tujuannya tak lain untuk mendapatkan view yang seluas-luasnya sekaligus menjaga keselamatan penghuni di dalamnya.

Elemen Kunci Desain Interior Rumah Sakit yang Fungsional

Elemen Kunci Desain Interior Rumah Sakit yang Fungsional

Rumah sakit memerlukan desain yang bisa mendukung fungsi utamanya dalam merawat pasien. Desain interior rumah sakit perlu mempertimbangkan kebutuhan ruangan yang nyaman dan aman bagi kesehatan pasien. Selain memberikan visual yang menenangkan, interior dan eksterior bangunan juga perlu terbuat dari bahan yang tidak berbahaya.

Baca Juga: Tips Eksterior Desain Kantor yang Sedang Tren

Tren Interior Rumah Sakit yang Fungsional dan Nyaman

Desain Interior Rumah Sakit

Mendesain bangunan perlu memperhatikan fungsinya, begitu juga dengan rumah sakit. Meskipun fungsi tetap menjadi hal yang penting namun perlu untuk memperhatikan kenyamanan dari penghuninya.

Rumah sakit sendiri merupakan tempat bagi pasien dan para petugas kesehatan. Pasien perlu mendapatkan perawatan yang optimal dan petugas juga perlu bekerja dengan efektif. Desain yang baik tentunya akan memperhatikan hal tersebut.

Setelah sebelumnya hanya fokus pada fungsinya saja, akhir-akhir ini desain rumah sakit juga berusaha menghilangkan kesan dingin. Rumah sakit yang tampak menakutkan memang bisa memberikan dampak psikologis yang kurang baik. Desain rumah sakit sekarang juga memperhatikan keramahan dan kenyamanan.

Di era teknologi, desain rumah sakit juga mengandung unsur inovasi. Arsitektur rumah sakit terus mengalami perkembangan dengan memasukkan inovasi teknologi terbaru. Inovasi tersebut juga mempertimbangkan terkait emosi dan psikologi pasien.

Misalnya saja optimasi penggunaan cahaya alami dengan memanfaatkan ventilasi yang baik. Ventilasi yang bagus bisa membantu ruangan menjadi terang sekaligus menenangkan. Bahan untuk jendela atau ventilasi tersebut juga perlu menggunakan yang kuat dan tahan lama.

Elemen Kunci Interior Rumah Sakit

Merancang interior bangunan rumah sakit yang aman, fungsional, dan estetik perlu mempertimbangkan beberapa hal. Berikut ini elemen kunci dalam desain interior rumah sakit.

Pemilihan Material Bangunan yang Aman, Tahan Lama, Estetik

Material atau bahan untuk bangunan rumah sakit perlu memperhatikan aspek keamanan. Bahan tersebut perlu aman bagi kesehatan penghuninya. Material untuk interior dan eksterior juga perlu tahan lama dan mudah proses pembersihannya. Bahan seperti UPVC memiliki kualifikasi yang sesuai untuk kebutuhan rumah sakit. Ini cocok sebagai material jendela, pintu, dan kusen rumah sakit.

Desain Ergonomis dan Aksesibilitas yang Baik

Interior rumah sakit seperti ruangan kamar mandi juga perlu efektif dan efisien bagi pasien. Desainnya harus ergonomis sehingga pasien bisa dengan mudah untuk menggunakannya. Selain itu juga aksesibilitasnya perlu mudah bagi semua pengguna.

Pasien rumah sakit yang memiliki keterbatasan juga harus bisa mengakses ruangan dengan mudah. Desain yang memberikan kemudahan bagi pasien dan petugas kesehatan bisa mendukung proses perawatan yang lebih baik.

Desain Yang Memberi Dampak Positif Bagi Psikologis

Interior ruangan dalam rumah sakit bisa menyesuaikan dengan fungsinya. Ada ruangan untuk perawatan pasien, ruang operasi, ruang ICU, kantor, dan lain-lain. Setiap ruangan memiliki fungsi yang berbeda-beda sehingga desainnya juga perlu menyesuaikan. Penggunaan warna bisa menyesuaikan dengan fungsi ruangan tersebut. Ada warna-warna yang bisa memberikan efek menenangkan sehingga dapat berdampak baik bagi pasien.

Rumah sakit perlu memiliki desain interior yang bisa mendukung fungsinya sebagai tempat untuk merawat orang yang sakit. Pemanfaatan desain yang optimal bisa membantu penghuni bangunan tersebut. Bahan material seperti UPVC memiliki berbagai keunggulan yang cocok untuk kebutuhan rumah sakit. Bahan ini tak hanya kuat dan tahan lama tapi juga aman, anti rayap, dan anti karat.

Baca Juga: Tips untuk Merancang Ruang Kerja Desain Minimalis Modern

Jasa Teta UPVC bisa membantu merancang kebutuhan kusen, pintu, dan jendela rumah sakit. Bahan UPVC ini dapat mendukung desain interior rumah sakit yang fungsional.

4 Kesalahan yang Bikin Pintu dan Jendela UPVC Rusak

4 Kesalahan yang Bikin Pintu dan Jendela UPVC Rusak

Di Indonesia pemakaian pintu dan jendela UPVC kian marak. Terlebih pada apartemen dan rumah sakit. Garansi yang panjang serta minim perawatan adalah dasar konsumen menjatuhkan pilihan pada pintu dan jendela UPVC ini. Dalam pemakaian normal, rata-rata pintu dan jendela UPVC ini sanggup bertahan hingga 30 tahun lamanya. Paling-paling hanya terdapat kerusakan mikro yang tak mengharuskan kita mengganti pintu dan jendela baru.

Baca Juga: Ternyata Lantai Hingga Kusen Kamar Mandi Rumah Sakit Bisa Pakai Material UPVC

Akan tetapi, meski UPVC termasuk material kualitas tinggi, perlakuan-perlakuan sembrono berkemungkinan besar membuat pintu dan jendela UPVC rusak dalam waktu singkat, bahkan memerlukan penggantian total. Sedihnya lagi, garansi bisa hangus akibat kesalahan tertentu.

Jendela UPVC Rusak? Mungkin Sering Lakukan Ini

Jendela UPVC Rusak

Ada beberapa perlakuan yang bisa dengan mudah diterapkan pada pintu dan jendela kayu, tapi justru pantang dilakukan pada pintu dan jendela UPVC. Bila tidak ingin pintu dan jendela UPVC cepat rusak atau masa garansi hangus sebelum waktunya, jangan coba-coba melakukan hal ini:

Langsung Menimpakan Cat Baru Pada Permukaan Pintu dan Jendela

Setelah pemakaian sekian tahun, ada kalanya kita merasa bosan dengan warna pintu dan jendela. Ingin sentuhan warna baru untuk mengubah tampilan bangunan. Sayangnya, melakukan pengecatan ulang termasuk hal yang tidak direkomendasikan pada benda berbahan UPVC. Mau tidak mau pantangan ini mesti diterima dan menjadi salah satu kelemahan dari UPVC.

UPVC telah memiliki rancangan dengan warna bawaan pabrik. Proses pewarnaan membutuhkan teknik khusus, tidak semudah mengecat permukaan dari kayu. Sebab, karakteristik UPVC tidak sama dengan kayu yang mudah menyerap cat dengan baik. Bahkan, warna cat tidak menyebar rata sehingga menyebabkan beberapa titik akan tampak menggumpal dan rentan terkelupas.

Itu mengapa produsen UPVC memberi jaminan warna pintu dan jendela asli UPVC tidak mudah memudar atau mengelupas selama puluhan tahun sekalipun. Justru bila pintu atau jendela rusak akibat pengecatan ulang, Anda tidak mendapatkan garansi apapun atas kerusakan tersebut.

Menggunakan Cairan Pembersih yang Bersifat Abrasif

Beberapa cairan pembersih mengandung bahan kimia yang sifatnya mengupas kulit luar. Biasanya digunakan untuk mengikis noda membandel pada permukaan benda. Namun UPVC tidak menoleransi penggunaan cairan pembersih yang bersifat abrasif karena dapat dipastikan permukaan pintu ataupun kusen jendela jadi cepat rusak.

Air hangat sudah cukup untuk membersihkan pintu dan jendela UPVC. Bahkan air hangat juga mampu melunakkan kotoran yang sudah terlanjur mengering sehingga lebih mudah dibersihkan.

Mengabaikan Kelengkapan Pintu atau Jendela

Permukaan pintu atau jendela sudah pasti jadi titik perhatian utama. Tak heran jika bagian tersebut yang paling sering dirawat. Padahal, penurunan kualitas pintu dan jendela UPVC bisa berasal dari kelengkapannya seperti handle, engsel, dan tuas penutup yang sudah mulai macet atau kesat.

Bentuk perlakuan tepat yang paling sederhana terhadap komponen-komponen tersebut adalah melubrikasi secara berkala (2-3x dalam setahun). Fungsi lubrikasi ini tak lain untuk melicinkan engsel atau tuas yang mulai terasa kesat.

Baca Juga: Biar Kusen Apartemen Tepi Pantai Tidak Gampang Rusak, Pakai Material UPVC

Menggunakan Kain Lap Kasar

Hati-hati memilih kain lap untuk membersihkan pintu atau jendela UPVC. Banyak orang yang tidak sadar bahwa permukaan pintu dan jendela UPVC tergores-gores akibat penggunaan kain lapnya sendiri. Untuk itu, pilihlah kain lap berbahan lembut seperti kaos atau handuk tipis.

Itulah 4 kesalahan yang dapat menyebabkan jendela UPVC rusak baik secara fungsi maupun tampilan. Dengan perlakuan yang tepat, Anda bisa mempertahankan pintu dan jendela UPVC dalam waktu panjang sekaligus mengurangi biaya perbaikan atau penggantian baru.

6 Tips Desain Interior Apartemen Studio

6 Tips Desain Interior Apartemen Studio

Apartemen studio memiliki ukuran yang kecil sehingga cocok untuk hunian satu orang. Desain interior apartemen studio perlu memanfaatkan ruangan yang sempit dengan baik. Apartemen jenis ini bisa menggunakan desain yang simpel atau minimalis sehingga bisa terkesan luas. Desain kusen, pintu, dan jendela apartemen juga bisa tetap sederhana namun tetap menggunakan bahan berkualitas seperti UPVC.

Baca Juga: Meningkatkan Eksterior Desain Gedung Kantor Modern untuk Bisnis

Mendesain Interior Apartemen Tipe Studio

Desain Interior Apartemen Studio

Sebuah apartemen studio biasanya hanya terdiri dari ruangan kamar tidur, dapur, dan kamar mandi. Ukuran yang cukup kecil ini bisa tetap optimal dengan desain interior yang sesuai. Berikut ini beberapa tips untuk desain interior apartemen tipe studio.

Tirai/Gorden yang Tinggi

Bagian jendela pada apartemen studio tentunya perlu memiliki gorden. Gorden jendela tersebut perlu tergantung di tempat yang tinggi, mendekati atap. Ini akan menarik pandangan ke atas sehingga membuat jendela terlihat lebih besar. Gunakan gorden yang besar dan tinggi sehingga bisa menutupi sampai mendekati lantai. Ini bisa sesuai jika rancangan jendela dan pintunya juga mendukung.

Memisahkan Area

Apartemen studio memiliki satu ruangan yang luas sehingga perlu pemisahan yang jelas. Selain tempat tidur, biasanya ada meja dan juga kursi untuk makan dan bekerja. Gunakan dekorasi untuk memisahkan area ruang tidur dengan area untuk makan dan bekerja. Ini bisa dengan memanfaatkan partisi ruangan atau karpet yang berbeda. Gunakan furniture yang bisa memiliki lebih dari satu fungsi. Misalnya meja yang bisa untuk meja makan.

Furniture dengan Ukuran yang Tepat

Furniture untuk ruangan yang tidak besar juga harus menyesuaikan. Furniture tersebut sebaiknya tidak terlalu kecil atau terlalu besar. Meja atau kursi yang terlalu kecil malah tidak akan bermanfaat secara optimal. Gunakan ukuran yang memang pas dan tidak terlalu banyak. Ada jenis furniture yang memiliki beberapa fungsi sekaligus seperti sofabed yang bisa untuk duduk dan juga tidur. Lemari juga bisa menggunakan yang mudah untuk memindahkannya dan dapat memisahkan ruangan.

Area Tidur yang Khusus

Apartemen seperti halnya rumah perlu memiliki area tidur yang nyaman. Ukuran tempat tidur juga perlu sesuai dengan kebutuhan dan tidak terlalu memenuhi ruangan. Meskipun berada di satu ruangan dengan dapur, tempat tidur harus terlihat terpisah. Jadi dapat memberikan dekorasi pada dinding di sekitar tempat tidur. Gunakan lemari buku untuk memisahkan area tidur dengan area lainnya.

Jangan Takut dengan Pola

Desain interior apartemen studio meskipun kecil tidak harus selalu polos. Pola bisa untuk memberikan kesan menarik dan tidak bosan pada ruangan. Pola ini bisa berupa wallpaper yang menghiasi dinding atau dekorasi dinding. Tak harus di seluruh bagian, pola juga bisa untuk area tertentu saja dalam ruangan. Misalnya memberikan wallpaper yang berbeda untuk area dapur.

Tidak Terlalu Banyak Aksen

Dekorasi bisa mempercantik ruangan tapi juga bisa membuatnya terlalu ramai. Apalagi di ruangan yang tidak terlalu besar, perlu penempatan aksen yang tepat. Di bagian dinding sebaiknya membatasi memasang terlalu banyak dekorasi. Boleh saja memasang lukisan atau foto di area tertentu saja.

Baca Juga: 6 Tips Membuat Interior Ruang Kerja di Rumah Lebih Nyaman

Desain interior apartemen studio juga perlu jendela dan pintu yang sesuai. Kusen dari bahan UPVC bisa cocok untuk kebutuhan ruangan apartemen yang tidak terlalu besar. Apalagi bahan ini juga memiliki banyak keunggulan seperti anti korosi dan tahan berbagai cuaca. Jasa Teta UPVC bisa membantu Anda yang ingin melakukan pemasangan pintu, jendela, dan kusen untuk kebutuhan bangunan rumah dan apartemen.

Apa Saja Kebutuhan Desain Ruang Pasien di Rumah Sakit?

Apa Saja Kebutuhan Desain Ruang Pasien di Rumah Sakit?

Ruang perawatan pasien di rumah sakit perlu memiliki desain yang bisa mendukung proses penyembuhan. Desain ruang pasien tersebut membutuhkan furniture dan kusen yang juga aman. Desain interior yang tepat bisa membantu para pasien agar bisa lebih nyaman dan tenang. Ini juga akan memudahkan petugas kesehatan dalam melakukan proses pengobatan pada pasien.

Baca Juga: 6 Tema Populer untuk Interior Desain Coffee Shop

Kebutuhan Desain Interior Ruang Pasien

Desain Ruang Pasien

Tak sedikit orang yang merasa bahwa rumah sakit adalah tempat yang menakutkan. Padahal tempat tersebut harusnya bisa memberikan kenyamanan pada orang yang sakit. Selain memiliki desain yang efektif untuk proses pengobatannya, ruang pasien juga seharusnya bisa menenangkan. Berikut beberapa kebutuhan dalam desain ruang pasien.

Pencahayaan yang Baik untuk Pasien

Ruang pasien membutuhkan pencahayaan yang baik. Ini penting untuk proses pengobatan serta kenyamanan. Lampu tak hanya harus terang tapi bisa juga redup untuk pasien beristirahat. Selain lampu dengan pengaturan kecerahan, pencahayaan alami juga cukup penting. Ruang pasien memerlukan jendela dan ventilasi yang cukup. Desain jendela yang tepat dengan material UPVC bisa membantu pencahayaan ruangan yang baik.

Ukuran Ruangan dan Aksesibilitas

Ukuran ruangan pasien penting agar tidak terlalu kecil. Jika berupa ruangan bersama dengan beberapa pasien tetap penting agar bisa ada jarak antar tempat tidurnya. Perlu ada area yang tersedia untuk bisa mengakses dan mengobati para pasien tersebut dengan mudah. Ukuran ruangan ini juga belum termasuk kamar mandinya. Setiap ruangan pasien membutuhkan kamar mandi dengan akses yang juga mudah.

Perlengkapan dan Peralatan Ruang Pasien

Ruang pasien membutuhkan perlengkapan dan peralatan yang mendukung. Perlengkapan seperti tempat tidur pasien juga perlu yang khusus dengan ukuran tertentu. Furniture seperti lemari, meja makan, dan kursi juga bisa menyesuaikan desainnya dengan tema interior kamar tersebut. Furniture sebaiknya tidak berat dan memiliki roda sehingga bisa dengan mudah jika ingin memindahkannya. Peralatan penunjang kesehatan biasanya juga perlu tersedia di ruangan tersebut.

Lantai Ruangan

Lantai untuk ruangan pasien perlu yang tahan dengan benturan roda. Lantai di rumah sakit akan sering menahan tekanan dari kursi roda, troli, atau roda tempat tidur pasien. Lantai kamar mandi rumah sakit juga perlu yang tidak licin sehingga aman bagi pasien. Jadi perlu menyesuaikan material lantai yang cocok untuk kondisi rumah sakit.

Pintu Ruangan yang Lebar

Pintu ruang pasien sebaiknya lebar sehingga mudah untuk memindahkan tempat tidur pasien. Ini juga akan lebih memudahkan bagi petugas yang membawa peralatan kesehatan. Desain pintunya juga sebaiknya yang sederhana sehingga bisa memudahkan dalam akses keluar masuknya. Arah pintu ruangan dan kamar mandi sebaiknya berlawanan sehingga tak berbenturan. Pintu ruangan ini bisa terbuat dari material yang kuat dan anti rayap seperti UPVC.

Posisi Kamar Mandi Sesuai Kebutuhan

Menempatkan kamar mandi di bagian depan memberikan area yang lebih luas di belakang. Namun ini akan membatasi visibilitas pasien. Lokasi kamar mandi yang dekat dengan tempat pasien bisa lebih memudahkan meski dapat membatasi area pengunjung. Kamar mandi di tengah bisa memberikan visibilitas dan kemudahan bagi pengunjung. Jadi perlu untuk mempertimbangkan posisi mana yang lebih baik.

Baca Juga: 5 Aspek dalam Desain Ruang Kantor yang Efektif

Desain ruang pasien ini membutuhkan jendela dan pintu dari material yang aman dan juga kuat. Bahan UPVC menjadi pilihan yang tepat untuk kebutuhan ruangan di rumah sakit. Teta UPVC dapat membantu merancang dan melakukan pemasangan jendela, pintu, dan kusen untuk kebutuhan rumah sakit.

Tips Menata Interior Coffee Shop Kecil

Tips Menata Interior Coffee Shop Kecil

Desain bangunan coffee shop dapat membantu menarik para pengunjung. Menata interior coffee shop kecil membutuhkan trik tersendiri. Pebisnis harus dapat memanfaatkan ruangan yang kecil tersebut secara optimal. Desain yang efektif dapat membuat ruangan sempit menjadi lebih luas.

Baca Juga: Tips untuk Merancang Ruang Kerja Desain Minimalis Modern

Panduan Desain Interior Coffee Shop yang Kecil

Interior Coffee Shop

Membangun bisnis bisa dengan modal yang tak terlalu besar. Anda bisa memanfaatkan ruangan yang tak terlalu besar untuk membuka usaha seperti coffee shop. Berikut beberapa panduan untuk mendesain interior coffee shop kecil.

Menyesuaikan Jumlah Dekorasi dan Furniture

Ruangan yang kecil juga harus memiliki desain interior yang sesuai dengan luasnya. Jadi penting untuk tidak terlalu banyak menempatkan barang di dalamnya. Dekorasi dan furniture harus tetap bisa membuat pengunjung tidak terasa sesak saat berada di dalamnya. Gunakan jenis furniture yang minimalis sehingga tidak memakan banyak ruang.

Papan Nama Minimalis

Bangunan yang kecil juga perlu papan nama yang minimalis. Penempatan papan nama ini bisa berada di dalam dan luar bangunan. Ini dapat menempel di dinding luar bangunan. Logo dan nama sebaiknya juga menyesuaikan dengan bangunan yang kecil tersebut.

Jendela untuk Order Pelanggan

Coffee shop kecil bisa menambahkan jendela untuk kebutuhan order. Pelanggan tidak harus masuk ke dalam ruangan untuk memesan kopi dan menu lainnya. Adanya jendela ini bisa memudahkan pelanggan dan menghindari penumpukan pelanggan di dalam ruangan yang sempit. Pelanggan juga bisa antre memesan di bagian luar bangunan.

Area Putih

Warna putih memberikan kesan yang bersih sekaligus luas. Saat mendesain interior coffee shop kecil maka bisa menggunakan warna putih untuk kesan yang lebih luas. Memang tidak harus semua dinding berwarna putih tapi ada bagian atau area yang bisa menggunakan warna ini. Selain cat di dinding, warna putih juga bisa berasal dari material lain atau dekorasi. Kebalikan dari warna putih, warna hitam akan membuat ruangan terasa sempit. Jadi sebaiknya menggunakan paduan warna bisa membuat ruangan lebih lega.

Memanfaatkan Cermin

Dekorasi berupa cermin juga bisa bermanfaat di bangunan yang tidak luas. Adanya cermin yang terpasang di dinding dapat memberikan efek lebih luas pada ruangan. Tak hanya cermin polos, bisa juga menambahkan tulisan atau gambar pada cermin tersebut. Dekorasi cermin ini sebaiknya menggunakan yang besar sehingga bisa optimal pemanfaatannya.

Pencahayaan yang Tepat

Pencahayaan merupakan elemen yang penting dalam setiap bangunan komersial. Coffee shop saat ini sering untuk aktivitas bekerja atau mengerjakan tugas. Banyak pekerja atau mahasiswa yang membawa tugas mereka ke coffee shop. Jadi cahaya yang tepat akan berperan memberikan kenyamanan bagi pengunjungnya. Selain lampu, jendela juga penting untuk cahaya alami dari luar.

Atap yang Tinggi

Ketika panjang dan lebar ruangan tidak bisa lebih luas lagi maka tinggi bisa menjadi solusi. Coffee shop kecil perlu memiliki atap yang tinggi agar kesannya lebih lapang. Atap yang terlalu rendah dengan ruangan yang sempit tentunya dapat mengurangi kenyamanan.

Menjalankan usaha seperti coffee shop membutuhkan desain bangunan yang menarik. Tampilan visual bangunan baik eksterior maupun interiornya bisa menjadi daya tarik pengunjung. Pebisnis juga perlu memperhatikan kebutuhan pengunjung. Tak hanya dari menunya saja tapi fasilitas lainnya seperti Wifi.

Baca Juga: Macam-macam Interior Kantor untuk Mendukung Aktivitas Kerja

Coffee shop kecil ini juga membutuhkan jendela dan pintu yang berkualitas. Bahan UPVC bisa menjadi pilihan tepat untuk coffee shop kecil. Bahan yang tahan cuaca ini juga cocok untuk interior coffee shop minimalis. Jasa profesional Teta UPVC bisa membantu Anda yang ingin merancang dan memasang jendela dan pintu untuk kebutuhan bangunan coffee shop.

Panduan Mendesain Ruang Kerja di Rumah Kecil

Panduan Mendesain Ruang Kerja di Rumah Kecil

Adanya ruang kerja di rumah bisa membantu mengerjakan tugas dengan lebih fokus. Di rumah kecil, ruang kerja ini bisa di dalam ruangan lainnya. Siapkan area kosong lalu tempat furniture untuk bekerja. Desain area tersebut sehingga bisa menjadi tempat kerja yang nyaman.

Baca Juga: Ternyata Lantai Hingga Kusen Kamar Mandi Rumah Sakit Bisa Pakai Material UPVC

Tips Desain Ruang Kerja untuk Rumah Kecil

Ruang Kerja di Rumah

Rumah yang kecil biasanya tidak memiliki ruang khusus untuk tempat bekerja. Namun sebenarnya bisa memanfaatkan area yang ada. Pemilihan furniture dan dekorasi juga akan membantu membuat ruang kerja meski di rumah kecil. Berikut beberapa tips dalam mendesain ruang kerja di rumah kecil.

Memanfaatkan Area Tak Terpakai

Di rumah yang kecil biasanya masih ada area-area yang belum optimal pemanfaatannya. Jika ada ruangan yang hanya berisi barang-barang tak penting maka bisa mengubahnya menjadi ruang kerja.

Sudut ruangan yang tidak termanfaatkan dengan baik bisa menjadi tempat kerja. Pindahkan barang-barang yang tidak begitu penting sehingga bisa ada area kosong di rumah. Tak jarang di rumah ada terlalu banyak barang atau dekorasi yang sebenarnya bisa menjadi tempat untuk meja dan kursi kerja.

Pilihan Furniture Dengan Smart Design

Furniture dengan smart design misalnya berupa kursi dan meja yang bisa terlipat. Smart design ini juga perlu memperhatikan kenyamanan penggunanya. Apalagi jika untuk bekerja sebaiknya memilih yang ergonomis. Pilihan furniture yang minimalis dan ramping juga bisa menghemat tempat.

Menggunakan Rak Penyimpanan

Rak atau lemari kecil bisa menjadi tempat untuk menaruh berbagai barang terkait dengan pekerjaan. Penempatannya bisa berada di dekat meja kerja. Gunakan rak yang sesuai dengan jenis dan ukuran barangnya. Ada yang mungkin membutuhkan rak untuk menyimpan kertas, buku, alat tulis, dan lainnya. Beberapa jenis pekerjaan mungkin membutuhkan tempat penyimpanan khusus untuk alat kerja mereka.

Menambahkan Vas Tanaman

Tambahan tanaman bisa memberikan nuansa sejuk dan segar. Kesan alami dan warna hijau dari tanaman juga bisa memberikan efek yang menenangkan. Di ruang kerja yang sempit mungkin tak bisa menempatkan pot tanaman besar. Namun jika ada ruang sisa bisa menempatkan vas untuk tanaman kecil. Ini bisa berada di atas meja atau lemari. Saat ini mudah mencari tanaman kecil secara online untuk dekorasi dalam ruangan.

Dekorasi Sesuai Dengan Diri Sendiri

Meminta bantuan desainer interior memang perlu untuk mempercantik ruangan. Tapi tetap saja pemiliknya perlu menunjukkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan. Mendesain ruang kerja di rumah kecil bisa dengan dekorasi favorit diri sendiri. Ini bisa menggunakan warna kesukaan, koleksi pribadi, foto keluarga, dan lainnya yang terkait dengan pemiliknya. Barang-barang dekorasi yang memotivasi tersebut dapat meningkatkan performa kerja.

Eksterior Pintu Dan Jendela Yang Mendukung

Ruang kerja yang ada di rumah juga perlu jendela dan mungkin pintu untuk akses yang lebih mudah ke area tersebut. Penempatan jendela perlu memperhatikan arah cahaya matahari sehingga bisa memberikan pencahayaan alami. Bahan untuk jendela dan pintu ini bisa menggunakan bahan UPVC yang anti rayap dan anti karat sehingga tahan lama.

Baca Juga: Biar Kusen Apartemen Tepi Pantai Tidak Gampang Rusak, Pakai Material UPVC

Pintu dan jendela menjadi elemen yang cukup penting dalam ruangan. Ruang kerja di rumah kecil juga perlu jendela sehingga mendapat cahaya alami. Bagian lain di rumah juga membutuhkan pintu dan jendela yang berkualitas seperti bahan UPVC. Anda yang ingin merenovasi pintu dan jendela rumah bisa menggunakan jasa Teta UPVC yang berpengalaman dan profesional.

Desain Interior Apartemen Tiga Kamar Tidur untuk Keluarga

Desain Interior Apartemen Tiga Kamar Tidur untuk Keluarga

Apartemen dengan tiga kamar tidur cocok untuk kebutuhan keluarga kecil. Adanya tiga kamar tidur bisa untuk orang tua dan dua anaknya. Selain itu, bisa juga mengosongkan satu kamar tidur untuk kebutuhan lainnya seperti ruang kerja atau ruang pakaian. Ini juga bisa membantu untuk memisahkan area anak-anak bermain dan juga area kerja.

Baca Juga: Elemen Kunci untuk Mendesain Interior Cafe Industrial

Desain Apartemen dengan Tiga Kamar Tidur

Apartemen Tiga Kamar

Desain untuk apartemen dengan tiga kamar tidur ini juga bisa lebih variatif. Tiap kamar dapat memiliki tema masing-masing. Berikut beberapa panduan desain interior untuk apartemen tiga kamar tidur.

Kamar Tidur Anak dengan Desain Interior Khusus

Jika memiliki anak kecil, maka desain kamar untuk mereka bisa menyesuaikan. Desain interior untuk kamar anak bisa dengan tema yang mereka sukai misalnya pesawat terbang, planet, kartun favorit, dan lainnya. Ini bisa menggunakan dekorasi dan juga wallpaper.

Orang tua bisa menanyakan pada anak tentang apa yang mereka inginkan untuk kamarnya. Meskipun demikian desain kamar anak tersebut tetap harus sesuai dengan tema utama interior apartemen. Ini bisa dari pemilihan warna dan juga desain furniture.

Interior Kamar Tidur Utama untuk Orang Tua

Kamar tidur utama biasanya lebih luas dengan interior yang juga lebih elegan. Gunakan tempat tidur yang berukuran besar dan sesuai dengan tema interior. Begitu juga dengan furniture seperti meja dan lemari pakaian yang bisa menyesuaikan. Desain interior apartemen secara umum akan dapat terlihat dari kamar tidur utamanya. Ini dapat bertema minimalis, mewah, mediterania, dan lainnya.

Adanya Area Bermain dan Bekerja

Apartemen tiga kamar berbeda dengan rumah yang biasanya memiliki halaman. Penting untuk bisa membagi ruangan dengan baik apalagi jika memiliki anak. Jika ada ruangan yang masih kosong maka bisa khusus untuk kebutuhan pekerjaan. Anak bisa menggunakan kamarnya sendiri untuk area bermain mereka.

Ruang atau area kerja juga perlu memiliki desain interior yang mendukung sehingga memotivasi kinerja. Tempatkan peralatan dan perlengkapan kerja di satu area sehingga mudah untuk mengaksesnya.

Dua Kamar Mandi

Apartemen dengan tiga kamar tidur bisa memiliki dua kamar mandi. Satu kamar mandi luar, dan satu lagi kamar mandi dalam. Kamar mandi dalam bisa berada di kamar tidur utama. Kamar mandi luar bisa untuk kebutuhan mandi anak. Bisa juga menambahkan ruang toilet atau WC tersendiri sehingga ada 2.5 kamar mandi.

Kebutuhan Jendela dan Pintu Apartemen dengan Tiga Kamar Tidur

Seperti halnya rumah, apartemen juga membutuhkan jendela dan pintu yang sesuai dengan interiornya. Ada banyak jenis material untuk jendela dan pintu, salah satunya yaitu UPVC. Bahan UPVC memiliki banyak keunggulan seperti low maintenance, tahan lama, eco-friendly, anti karat, dan juga anti korosi. Meskipun cenderung ringan namun bahan ini juga terbukti aman dan kuat.

Pemanfaatan bahan UPVC untuk kebutuhan apartemen bisa menyesuaikan dengan desain interiornya. Kebanyakan jendela, pintu, dan kusen dari bahan ini memiliki warna yang netral. Jasa profesional bisa merancang bahan ini dengan bentuk dan desain tertentu sesuai pesanan. Jadi ukurannya dan stylenya juga bisa sesuai dengan kebutuhan desain apartemen tersebut.

Baca Juga: Tips Eksterior Desain Kantor yang Sedang Tren

Apartemen tiga kamar tidur untuk keluarga bisa memanfaatkan bahan UPVC untuk jendela dan pintu. Developer apartemen dapat bekerja sama dengan jasa profesional Teta UPVC. Kami dapat merancang dan melakukan pemasangan jendela, pintu, dan juga kusen untuk kebutuhan rumah dan apartemen.